Rabu, 11 April 2012

cara pandang B-)

Asssalamualaikum!

Selamat siang semuanya, posting nih gasan sedikit meungkit perasaan ja, wayo. hahahahahaha.

Yah, sekarang perasaanku sedang bercampur aduk. Apa itu? Bercampur dan beraduk. Kenapa? karena perasaanku sedang di ganggu oleh beberapa hal. HHahaha. 

Pepatah mengatakan, "kita seringkali memandang benda berdasarkan penglihatan kita sendiri, bukan berdasarkan sebagaimana benda itu dipandang semestinya". Jadi misalkan kita melihat seseorang berdasarkan ego kita, memandang orang berdasarkan kehendak dan memaksakan orang itu untuk menjadi yang kita mau, berarti anda termasuk keddalam golongan orang di atas.

Buhan ikam tahu lah? Kada nyaman di pandang kaitu. (di atas bahasa Indonesia, ni bahasa banjar pulang, hhahahahahahaha). Misalnya kita memang sudah melakukan usaha maksimal, sudah memberi banyak perhatian, rela di mamai kuitan, mandustai kuitan trus di judge seperti ini misalnya "kurang memberi perhatian" bagaimana perasaan buhan ikhaaam? Sangkal kelo? hhaha. Namun dalam kasus pandang memandang kali ini terdapat beberapa kemungkinan. Yang pertama adalah, pihak penuduh tidak menyadari usaha pihak tertuduh. Dan yang kedua adalah pihak penuduh memang sangat berstandar tinggi, jadi pihak tertuduh tidak sanggup untuk mengimbangi standarnya.

Soluuuusii, yang pertama adalah untuk pihak yang tertuduh. Anda bisa terus berjuang dan bersabar, niscaya pihak tertuduh akan berubah dan mulai menghargai usaha anda, atau bisa saja pihak penuduh akan menurunkan standarnya. Kemudian kalau anda memang sudah tidak sanggup lagi atau sudah berada di posisi maksimal, bukan menyerah tapi ada saat dimana usaha maksimalpun tidak sanggup untuk melakukan nya. Anda bisa memberi pengertian kepada pihak penuduh, "aku sudah tidak sanggup lagi, sudah pang jangan tuduh2 lagi,hhahaha" atau bila anda sedang dalam relationship, cari seseorang yang lebih setara dengan anda, jangan mencari standar yang terlalu tinggi, akan menyakiti diri sendiri. Hhahahaha.

Dan kemudian untuk para penuduh yang baik :) yang pertama anda bisa sedikit mengalah. Ber adaptasi dengan keadaan, jangan terlalu tinggi memasang standar, karena tidak semua orang sesuai dengan standar anda. Jangan melihat hanya "hari ini". Lihat kebelakang. HHahaha, lihati, kalau bahari bahari usaha yang dilakukan tertuduh tu sudah cukup gasan kita. Sukuri. Hhahaha. Kemudian posisikan pandangan anda pada pihak tertuduh, bayangkan bila anda berada pada posisi "tertuduh". Kemudian, lihatlah kebawah, masih banyak orang yang tidak terpenuhi standar nya, bersyukur. lah..... 


Jadi, pandanglah sesuatu sebagaimana "sesuatu" jangan memandang sesuatu itu sebagaimana "aku". okeh? hha. dadaaaaah


Terimakaseeh..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar