Rabu, 24 Juli 2013

Tolong

Assalamualaikum!
hhahaha, smalam ada telihat tulisan kawan nah, di repost ai nih naaaah~ hha

Aku, kamu, dan dia
Tidak berasa, setahun lebih sudah hubungan berstatus tidak jelas ini kita jalani. Entah itu kau, atau aku mulanya kita sama sama memiliki pacar. Namun malam itu, entah ada angin apa, aku menemuimu, melihat wajahmu, melihat senyum mu, ditambah lesung pipit yg luar biasa manis, kita berbincang mesra, membahas tentang pertemuan kita dulu di sebuah lembaga pendidikan tambahan, membahas tentang bagaimana kamu sekarang dan bagaimana dia "pacarku dan pacarmu", ku genggam tangan mu, lalu kita berjalan berdua. Aku padahal tidak pernah terfikir hal alay ini akan terjadi. Tapi memang benar, malam itu.. rasanya yang ada di dunia hanya kita berdua. Namun sayang, itu hanyalah mimpi. Mimpi yang indah, sekaligus menyakitkan.. memang brengsek.

Aku sangat terkejut sebangun nya aku dari mimpi brengsek itu. Tiba tiba rasa rindu yg mendalam mulai menghujam dan masuk secara paksa ke hati dan fikiranku. Rasa itu sungguh kuat sehingga mampu menggeser dia "pacarku" dari fikiranku. Tanpa berfikir apa apa lagi, langsung ku ambil handphone ku dan kemudian ku tulis pesan singkat "ey anu (nama disamarkan) aku temimpi ikam" dan kemudian kau membalas. Hari itu, tanggal 25 bulan 6. Dan pada hari itu, komunikasi kita kembali berlanjut. Ku ceritakan mimpiku dan kau pun berkata bahwa aku datang di saat yg tepat dikala kau sedang sendiri. Entah kebetulan atau memang ini sudah di atur oleh yang maha kuasa. Hariku terasa berbeda setelah hari itu. Semua terasa lebih menyenangkan dan begitu pula sepetinya yg terjadi pada tubuh ku. Kaki tu terasa lebih ringan utk berjalan, pandangan ku menjadi lebih terang, dan mulut ku juga.. sangaat ringan, sangat sering rasanya aku tersenyum tanpa sebab. Hari pun terus berjalan.

Sms kian memanjang, ada saja bahan untuk dibahas. Dari panjang 2 sms, 3 sms, 4 sms, 5 sms, 6 sms, 7 sms, dan sampai hape ku tidak cukup sehingga harus 2 kali mengirim sms. Canda tawa yang kita lalui bersama membuat ku seakan akan terbawa dan tenggelam terlalu dalam di hubungan yang berstatus tidak jelas ini. Kau berhasil menggeser nya "pacarku" sebagai alasan ku tersenyum dan tertawa, bahkan berduka dan menangis. seakan tidak cukup kalau hanya sms an, lalu kemudian ku putuskan untuk menelpon mu. Dan hasilnya pun diluar dugaan ku. Seperti di sms, ada saja bahan untuk dibahas. Dan aku menyukainya, jujur aku tidak pernah berbicara dengan orang lain di telpon lebih lama dari aku berbicara dengan mu. Semua terasa sangat menyenangkan. 

Namun karena hubungan ini tak berstatus jelas, kita membahas tentang perpisahan. "bagaimana kalau nanti sms kita memendek? Bagaimana nanti kalau ketahuan pcarmu? Bagaimana nanti kalau ketahuan?" ucap kita. Namun kita putuskan untuk membiarkan hubungan ini mengalir dan menyerahkannya kepada yang maha kuasa. Dan akhirnya, saat yang ditakutkan tiba, bukan karena pacarmu atau pun pacar ku, namun karena teman mu yang menyayangimu. Mereka melihat sms kita, dan tentu saja, aku pun akan melakukan hal yg sama dengan teman mu jika aku menjadi dia. Aku sudah punya pacar dan bagaimana jika nanti kita sudah memiliki hubungan yg jelas,aku melakukan hal yang sama kepadamu. Bukan menakut nakuti, tapi mereka menyayangimu. 

Sudahlah, semuanya sudah terlanjur terjadi. Aku minta maaf, tapi aku benar benar mencintaimu. Mungkin nanti, aku tidak berani menjanjikan kapan atau pasti. Ketika Tuhan menginginkan kita untuk bersama, percayalah, aku bukan aku yang sekarang :) Semoga Tuhan, memberikan jalan terbaik, untuk mu, untuk ku, dan untuk nya.